Ikan Lele merupakan ikan air tawar. Lele sangat mudah dikenali karena memiliki tubuh yang licin dan memiliki “kumis” yang panjang di mulutnya.
Di tiap daerah, penyebutan ikan lele berbeda-beda loh. Seperti di daerah Sumatra Barat, ikan lele disebut dengan Ikan Limbek dan di daerah Kalimantan Selatan Ikan Lele disebut dengan Ikan Pintet.
Lele yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat di Indonesia sendiri adalah jenis SANGKURIANG. Karena jenis ini memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dari jenis lainnya, lebih tahan terhadap penyakit, dan produksi yang lebih tinggi.
Walaupun Lele memiliki beragam manfaaat, Lele juga bisa menimbulkan efek samping bagi kesehatan jika pada tahap pembudidayaannya tidak benar. Sekarang ini banyak pembudidaya yang tidak bertanggung jawab dan hanya memikirkan keuntungan saja. Contohnya: penggunaan pakan yang “neko-neko” atau “aneh-aneh” seperti:
- Bangkai Unggas.
- Kotoran.
Sebenarnya, Ikan Lele pun harus diberi pakan alternatif agar Ikan Lele sendiri tidak bosan karena hanya memakan pelet terus-menerus. Pakan Alternatif yang dianjurkan adalah:
- Azolla.
- Maggot.
- Cacing Tanah.
- Ikan Rucah.
- Daun Pepaya.
Untuk kalian yang ingin memulai budidaya Lele skala rumahan , aku ada sedikit tips untuk membudidayakan Ikan Lele dari cara mendapatkan benih hingga panen.
Perhatikan Pemilihan Benih
- Tempat Membeli
Diusahakan membeli bibit Ikan Lele di tempat yang memiliki sertifikat CPIB(Cara Pembenihan Ikan yang Baik) atau kalau tidak ada, kalian bisa membeli benih di para tengkulak yang kalian tau asal benih diperoleh dari daerah mana.
2. Selalu perhatikan Kondisi Ikan Lele
Biasanya benih Ikan Lele yang baik memiliki gerakan yang lincah, fisik yang sempurna (tanpa adanya luka) dan memiliki ukuran yang seragam.
Perhatikan Sarana dan Prasarana Budidaya
- Sarana Kolam
Sebenarnya, sangat disarankan untuk memilih kolam bundar karena itu akan memperbesar ruang gerak Ikan Lele. Apalagi jika menggunakan Sistem Kocor yang di mana air selalu menyala ditambah lagi dengan adanya aerasi. Otomatis Ikan Lele kalian menjadi makin cepat besar.
Tapi tenang saja untuk kalian para pemula yang ingin memulai Ternak Ikan Lele Skala Rumahan bisa menggunakan
A. Ember atau budidakber.
B. Akuarium.
C. Kolam Fiberglass.
Dan masih banyak lagi…..
2. Pengendapan Air
Ketika sudah menyiapkan wadah untuk budidaya, maka langkah selanjutnya adalah penambahan air. Air yang baru saja ditambahkan, jangan langsung dimasukkan Ikan Lele. Bisa mati semuaa, karena Air baru memiliki kondisi yang kurang sesuai untuk Lele.
Maka dari itu, endapkan minimal 2 Minggu dan jangan lupa diberi tambahan larutan EM4 Perikanan tentunyaa! Dengan tujuan untuk menumbuhkan Plankton dalam wadah budidaya Ikan Lele.
Manajemen Pembesaran Lele
- Manajemen Pakan
Pakan yang digunakan sebaiknya berupa pakan apung, agar Lele bisa memakannya lebih mudah. Pemberikan pakan Lele sendiri dilakukan 2–3x sehari.
2. Pemeliharaan
Dalam menjalankan pemeliharaan Lele, kita perlu melakukan yang namanya Sortir minimal 2–4 minggu sekali. Tujuannya adalah untuk menyeragamkan ukuran Lele, sehingga kanibalisme berkurang. Karena Ikan Lele adalah Ikan yang Kanibal.
3. Penggantian Air
Karena kita menggunakan sistem kocor, jadi penggantian air hanya minimal 2 minggu sekali dengan maksimal hanya 50% dari volume air. Sebelum pennggantiann air, Lele wajib puasa 1x24 jam agar Lele saat diganti airnya tidak memuntahkan pakan yang diberikan kemarin.
Pemanenan
Siklus budidaya Lele cukup singkat, hanya 3–4 bulan. Biasanya, Ikan Lele yang beredar dipasaran 1 kg nya memiliki 8–11 ekor.
Langkah-Langkah:
- Puasakan Ikan terlebih dahulu 24 jam sebelum dipanen.
- Buang air hingga menyisakan Ikan Lele nya saja.
- Ambil Lele secara perlahan agar Lele tidak terluka.
- Gunakan alat bantu seperti: Bak Sortir, Jaring dan Bak Bundar.
Aku harap kamu suka membaca tulisan ini dan bisa memberi manfaat yang berguna untuk Para Pembaca. Jika ada hal-hal yang ingin disampaikan langsung saja tulis di kolom komentar atau langsung ke akun Instagram @anomfarmm. Ku tunggu pesan dari kalian yaaaa!
Sumber: